Ketika aku mencoba meminjam bahumu untuk bersandar, tapi kau malah berbalik arah dan menjauh. Di saat itulah aku merasa sendiri.
Lalu, aku pun berbalik arah. Aku mulai tersenyum ternyata aku tidak sedih, justru sebaliknya ... merasa ada kekuatan baru, dan aku menjadi semakin yakin untuk melangkah. Dan Aku tahu langkah selanjutnya, bersujud lebih lama.
Pada sepertiga malam yang syahdu, aku menyebutkan namamu berkali-kali, memohonkan kebaikan dan kebahagiaan untukmu, iya untukmu yang berbalik arah dariku, aku tidak kecewa karena aku tahu jauh di sudut hatimu masih ada setitik harapan untukku. Aku tidak merasa sedih dan sendiri lagi, karena ada Dia yang membersamaiku, merangkulku. Aku yakin, ketika aku berjalan tertatih menghadap-Nya, Dia justru berlari merangkulku, merangkul siapa saja yang mencari dan berkeluh kesah kepada-Nya.
Begitu indah hubungan hati antara seorang hamba dengan Sang Maha Pencipta. Ketika kau berkali-kali menghianatiNya Dia akan tetap memaafkanmu dan menerimamu. Belajarlah dari kemurahan hati-Nya Memaafkan dan Mengasihi. Karena suatu saat orang-orang yang menjauh darimu pasti akan kembali lagi dengan hati yang baru.
Duhai Sang Maha Bijaksana, karuniakan kepada hamba kemurahan hati, kelapangan dada dan keihklasan tiada henti. Agar hamba mampu menerima segala takdir yang kau gariskan tanpa ada tanya, "Kenapa saya?"
Batam, 11 April 2018
Aku yang Bahagia!







13 komentar
Suka sekali baca yang ini: Ketika kau berkali-kali menghianatiNya Dia akan tetap memaafkanmu dan menerimamu. Belajarlah dari kemurahan hati-Nya Memaafkan dan Mengasihi.
BalasHapusTerima kasih untuk tulisan yang mencerahkan ini Mbak 😊
aiih mba Dian, terima kasih sudah mampir :)
HapusHiks, terkadang kita sebagai manusia suka lupa diri ya mba. Tapi Tuhan selalu tetap setia dan ada untuk kita.
BalasHapusTerima kasih untuk sharingnya :)
hi mba Jeanette, kita sering alfa yah mba tapi Dia tetep setia menanti, hiks!
HapusAdem banget baca tulisan ini :)
BalasHapusaih mba, terima kasih :)
HapusAllah lah tempat bersandar abadi bagiku, hingga melangkah sampai saat ini. Keren sharingnya Mba Heni
BalasHapusbener mba, Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. Semoga kita mampu yah mba, terima kasih sdh mampir :)
HapusThanks mam. Saling mengingatkan ya dalam kebaikan. :)
BalasHapusiya mam :)
HapusBerharap hanya pada Allah. Kalau berharap pada manusia, sewaktu-wakti bisa kecewa
BalasHapusJadi tenang baca ini saat galau Mbak Heniii 😘 Hanya Dia yang selalu memberi maaf dan bahagia berkali-kali
BalasHapusMakjleb bacanya. Sering kali respons kita justru sebaliknya ya.. #selfplak
BalasHapus